Pandemi COVID-19
membuat orang ragu datang ke fasilitas pelayanan kesehatan karena takut
tertular atau takut dinyatakan menderita penyakit yang disebabkan virus tersebut.
Namun, berobat atau mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan, baik
ke puskesmas atau rumah sakit seringkali tidak bisa ditunda karena adanya kondisi
gawat darurat. Istilah gawat darurat berarti suatu kondisi atau keadaan yang
perlu mendapat pertolongan segera karena adanya ancaman kecacatan atau kematian
dalam waktu singkat.
Yang termasuk dalam kondisi
gawat darurat antara lain:
1. Permasalahan
pada jalan nafas (Airway), seperti
tersedak, sesak nafas,
2. Permasalahan
pada proses atau fungsi pernafasan (Breathing),
seperti gagal nafas,
3. Permasalahan
pada fungsi sirkulasi darah dan jantung (Circulation),
seperti perdarahan hebat, jantung berdebar-debar, nyeri dada, serangan jantung atau
henti jantung,
4. Permasalahan
pada fungsi otak dan tingkat kesadaran, seperti serangan stroke, kelemahan
syaraf mendadak, penurunan kesadaran,
5. Permasalahan
pada fungsi pencernaan, perkemihan, kulit, atau angota gerak tangan dan kaki,
seperti keracunan, digigit binatang, tidak dapat buang air kecil, luka bakar,
kelumpuhan, patah tulang dan lain-lain.
“TIME TO SAVE YOUR LIFE” adalah ungkapan yang
tepat ketika kita dihadapkan dengan kondisi gawat darurat. Henti nafas dan
henti jantung yang terjadi pada kondisi gawat darurat dapat menyebabkan otak
kekurangan suplai oksigen. Bila otak tidak mendapat suplai oksigen dengan baik selama
lebih dari 5-6 menit akan menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Oleh karena
itu, penentuan diagnosis dan penanganan secara dini yang tepat, cermat, dan
memadai di Unit Gawat Darurat (UGD) puskesmas atau Instalasi Gawat Darurat
(IGD) rumah sakit dapat menolong dan membantu seseorang bertahan hidup.
Tatalaksana yang baik akan memberikan hasil yang jauh lebih baik sebelum seseorang
jatuh dalam kondisi yang lebih buruk, yaitu kecacatan atau bahkan meninggal.
Protokol kesehatan yang
harus dipatuhi selama berada di unit pelayanan kesehatan agar terhindar dari
penularan COVID-19:
1. Selalu
gunakan masker medis atau kain berbahan katun minimal 2 lapis yang menutup
hidung dan mulut,
2. Cuci
tangan dengan antiseptik alkohol (handsanitizer)
jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir jika tangan terlihat kotor,
3. Hindari
menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan sebelum melakukan cuci tangan,
4. Menjaga
jarak (minimal 1 meter) bila berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang
yang mengalami gejala gangguan pernafasan, seperti batuk dan bersin,
5. Perhatikan
petunjuk atau protokol kesehatan dari rumah sakit setempat, termasuk lokasi
ruang tunggu yang terpisah dengan batas yang jelas untuk kasus suspek,
6. Waspadai
orang yang menunjukkan gejala, seperti batuk, demam, sesak nafas, dan kesulitan
bernafas,
7. Terapkan
etika batuk/ bersin yang benar, yaitu menutup hidung dan mulut dengan lengan
atas bagian dalam atau tisu, lalu tisu buang ke tempat sampah dan cuci tangan.
Referensi:
1. Kementerian
Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19) Revisi 4. Jakarta. Direktorat Jenderal Pncegahan
dan Pengendalian Penyakit (P2P)
2. Himpunan
Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI). 2020. Panduan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
pada Masa COVID-19 Edisi Pertama. Jakarta. Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
dan HIPGABI.
Dipublikasikan : 2021-05-13 14:15:13
Writer : Novita Fajriyah, S.Kep., Ns., M.Kep.
Published : 2024-08-14 09:13:45
Writer : Chindy Maria Orizani, S.Kep.Ns.M.Kep.
Published : 2024-05-07 10:41:25
Writer : Dewi Andriani, S.Kep.Ns.,M.Kes.
Published : 2022-12-20 13:14:10
Writer : Dewi Andriani, S.Kep.Ns.,M.Kes.
Published : 2022-04-21 10:16:38
Writer : Caturia Sasti Sulistyana, S.Kep.Ns., M.Kep.
Published : 2021-05-13 14:15:13
Writer : Chindy Maria Orizani, S.Kep.Ns.,M.Kep.
Published : 2020-06-24 21:31:07
Writer : Rukmini, S.Kep.Ns.,M.Pd.,M.Kes.
Published : 2020-06-16 08:30:59
Writer : Chindy Maria Orizani, S.Kep.Ns.,M.Kep.
Published : 2020-06-12 07:07:19
Next » | Last |
Sebagai tempat praktik klinik mendukung mahasiswa STIKes Adi Husada dalam mengembangkan ilmu keperawatan menjadikan seorang perawat profesional dan mampu bersaing, Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan melakukan seleksi penerimaan tenaga kesehatan perawat untuk lulusan STIKes Adi Husada.